Selasa, 30 Juni 2020

ANTARA NYAMAN DAN CINTA (Mazmur 62)

ANTARA NYAMAN DAN CINTA (Mazmur 62)

Sekarang ini lagi tenar dan trending di semua kalangan masyarakat, dari anak sampai dewasa bahkan yang usia senja, opa-oma gaul adalah lagu “Antara Nyaman Dan Cinta”. Sebuah lagu yang dipopulerkan oleh seorang artis Ambon yang bernama ONA HETHARUA. Dan lagu ini sudah mendoktrinir penggemarnya sehingga orang merasa sah-sah saja kalau dia berselingkuh atau memiliki PIL (Pria Idaman Lain) dan WIL ( Wanita Idaman Lain). Karena merasa bahwa dengan selingkuhannya dia nyaman. Di rumah ada istri, ada suami yang dia cintai, tapi di luar rumah ada perempuan, ada laki-laki yang memberi rasa nyaman. Makanya lagu ini liriknya bercerita kalau dia dilema antara cinta dan kenyamanan. Pilih cinta atau nyaman? Cinta dan nyaman ada dalam 2 pribadi yang berbeda. Itulah manusia. Tidak dapat memberikan semua yang diharapkan oleh sesamanya. Suami mengharapkan kenyamanan dari istri tetapi tidak dapat, kenapa? Karena istri berlaku seperti Helder, tiap saat menggonggong apalagi di masa pandemik covid -19 di mana semua serba sulit, istri bukan hanya menggonggong tapi juga meraung-raung. Itu sebabnya suami mencari kenyamanan di luar rumah atau istri. Begitu juga suami, istri mengharapkan kenyamanan, keramahan, tetapi yang ada hanya kemarahan. Itu sebabnya istri mencari kenyamanan di luar rumah atau suami. 
Bapak, ibu, saudaraku yang terkasih dalam Kristus, itulah manusia yang lemah dan terbatas. Teks Mazmur 62 ini bukan hanya sebuah nyanyian dalam ibadah Israel belaka, tetapi teks ini merupakan pujian syukur kepada Allah Daud, yakni TUHAN semesta alam. Teks ini menggambarkan riwayat hidup raja Daud yang jauh dari kenyamanan, karena sering dikejar musuh termasuk mertuanya Saul. Daud lari dari satu tempat persembunyian ke tempat persembunyian yang lain. Pindah dari gunung batu yang satu ke gunung batu yang lain. Hidupnya terancam. Secara manusia Daud berada dalam ketidaknyamanan. Sekalipun demikian Daud tidak melepaskan kepercayaannya kepada Allah Israel, Allah leluhurnya Abraham, Isak dan Yakub. Dalam ketidaknyamanan Daud, Allah memberikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi Daud. Itu sebabnya dia menuliskan puji-pujian tentang kesaksian hidupnya bahwa HANYA DEKAT ALLAH SAJA AKU TENANG. (Lih. Ayat 1-3). Bagaimana supaya bisa mengalami kenyamanan dan keamanan bahkan keselamatan di tengah ketidaknyamanan yang berbahaya? Ayat 9 Daud menjelaskannya bagi kita. “ percayalah kepada Allah setiap waktu dan curhat alias curahkan isi hati kepada Dia saja. Semua unek-unek, kesal, marah, takut, bahkan susah dan senang sekalipun ceritakan kepadaNya. Daripada Allah saja ada pertolongan dan kemenangan bahkan kenyamanan yang luar biasa. 
Ketika kita curhat kepada Allah segala pergumulan dan kesesakan kita, ketidaknyamanan kita, dalam percaya kita yang sungguh kepadaNya membuat Allah menolong kita (band. Pasal 37:5). Bahkan kalau ketidaknyamanan yang kita alami karena ketidakadilan  yang dibuat atas kita, Daud berkata bahwa itu hanya sebentar, seperti angin saja, sebentar dirasakan lalu hilang lenyap, atau orang mulia seperti dusta. Kelihatannya ada tetapi sebenarnya tidak ada sama sekali. Artinya apa? Semua kehinaan kita, Semua kemuliaan musuh- musuh kita, semuanya hanya sebentar saja, semu, tidak ada yang kekal.  Semua yang terjadi atas hidup kita, kenyamanan ataupun ketidaknyamanan adalah untuk menunjukkan betapa Allah itu penuh kasih setia kepada mereka yang percaya kepadaNya. 
Di masa pandemik covid -19 ini, bukan hanya pelakor (baca: pencuri laki orang) atau peisor ( baca: pencuri istri orang) yang membuat rumah tangga hilang cinta dan kenyamanan tetapi juga berbagai tekanan hidup dalam rumah tangga, ekonomi sulit, pekerjaan susah didapat, semua kebutuhan pendidikan anak, semua aktivitas lebih banyak aktivitas Online dari pada ofline, mengakibatkan kebutuhan pulsa paket data sama pentingnya dengan kebutuhan sembako. Ada yang seharusnya mendapat bantuan pemerintah tetapi bantuan itu tidak sampai kepadanya tetapi jatuh ke tangan orang lain, ini semua kondisi yang membuat seolah-olah tidak ada lagi cinta dan kenyamanan dalam rumah tangga dan bertetangga. 
Dalam kondisi seperti ini, jangan salah tempat untuk mencari cinta dan kenyamanan. Pada Allah ada cinta dan kenyamanan, bahkan keamanan dan keselamatan, karena Allah Maha Kuasa dan penuh kasih setia. Datanglah kepadaNya dalam doamu, tekun mencari kehendak-Nya dalam Alkitab, percayalah bukan hanya Daud yang mengalami kuasa dan kasih setia dari Allah tetapi saudara juga. 
Masih ragu??? Lihat Injil Matius 11: 28 berkata “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu”. Artinya  siapa saja boleh datang kepadaNya, beban apa saja boleh bawa kepadaNya. Dijamin, saudara tidak kecewa. Saudara pasti mendapat kelegaan. Yesus bukan hanya memanggil marilah, tetapi Dia juga mendatangi setiap orang. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengarkan suara-Ku, dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.  Artinya Yesus menawarkan cinta dan kenyamanan. Kalau ada yang memberi perhatian untuk merasakan kehadiran-Nya, memberi kesempatan kepada Yesus untuk mengetahui keadaan hati dan rumah tangganya, Yesus pasti memberi kelegaan, Yesus pasti memberi cinta dan kenyamanan. 
Caranya Cuma satu saja, masuk dalam kamarmu, tutup pintu rapat-rapat dan buka hatimu selebar-lebarnya kepada Yesus. Curahkan semua isi hatimu kepadaNya, Diapun akan segera membuka tangan-Nya lebar-lebar, memelukmu dengan kehangatan kasihNya dan mengaruniakan kepadamu cinta dan kenyamanan. Dunia menawarkan cinta dan kenyamanan tetapi itu semu dan sementara tetapi Yesus memberi cinta dan kenyamanan yang kekal. Segera datang kepada-Nya, jangan berlambat- lambat. Dia menantikan kehadiranmu dalam doa kepadaNya. 
Antara cinta dan nyaman tidak ada pada pribadi yang berbeda sehingga kamu bingung mau ke mana, tetapi cinta dan kenyamanan hanya ada dalam Allah, hanya ada dalam Yesus Kristus (ban. Yoh. 3: 16).  Datang pada Allah dalam Kristus Yesus itu pasti saudara akan mendapat cinta dan kenyamanan sejati, bahkan keamanan dan keselamatan kekal. Amin. 

Senin, 29 Juni 2020

TUHAN MELIHAT HATI (I Samuel 16:1-14). Disampaikan dalam ibadah malam Persidangan Kalsis Kupang Timur

Suatu waktu saya dan teman jalan-jalan ke Ramayana mall. Dari pintu masuk terlihat di setiap etalase terdapat catatan kecil " HANYA TUHAN DAN CCTV YANG BISA MELIHAT ANDA". Kami berjalan keliling dalam mall, istilah bahasa Kupang "cuci mata". Tiba- tiba listrik padam, semua gelap tidak bisa menerawang sama sekali, spontan saya katakan pada teman saya " akhirnya CCTV pun tidak bisa melihat kita, dan hanya Tuhan saja yang bisa melihat kita" saat ini. 
Saudara yang terkasih dalam Kristus, kita pernah mendengar pepatah yang mengatakan" Dalamnya laut dapat diukur, dalam hati sìapa yang tahu?" CCTV??? Mungkin bisa melihat kedalaman laut tetapi hati seseorang tidak bisa. Hanya Tuhan satu-satunya yang bisa melihat sampai kedalaman hati seseorang (Band. Amsal 24:12). Karena itu, hati-hatilah dengan hati, karena saudara tidak bisa menerka hati saudaramu. 
Kitab I Samuel ini tidak hanya bercerita tentang sejarah bangsa Israel tetapi juga bercerita tentang tiga tokoh penting bangsa Israel, yaitu: 
Pasal 1-7 bercerita tentang tokoh Samuel
Pasal 8-15 bercerita tentang tokoh Saul dan 
Pasal 16-31 bercerita tentang tokoh Daud. 
Buku I Samuel ini disebut sebagai kitab peralihan, yaitu Peralihan dari kepemimpinan model Theokrasi ke Monarki. Dan teks kita bercerita tentang Daud bin Isai yang dilantik oleh Samuel menjadi raja atas Israel. Kita tahu bersama bahwa Daud dilantik menjadi raja ke dua di Israel untuk menggantikan raja Saul yang adalah raja pertama Israel. Dan perlu untuk diketahui juga bahwa Saul inipun diurapi oleh Samuel ( Lih. Psl 9-10). Tetapi karena pemberontakan Saul, maka Allah menolak Saul, dan itu mendukakan hati Samuel ( Band. 1 Samuel 15:11 & 16:1). Karena TUHAN melihat hati Samuel yang berduka karena Saul, maka TUHAN bertindak untuk segera menggantikan Saul. 
TUHAN mengetahui pergumulan Samuel hambaNya, karena itu Israel membutuhkan pemimoin yang berintegritas, dalam hal ini Takut dan menghormati TUHAN lebih dari pada takut dan menghormati rakyat atau manusia. 
Integritas diri yang dimaksud adalah berjalan atau melakukan kepemimpinan berdasarkan aturan atau ketetapan yang ditetapkan TUHAN dalam dan bagi umat atau bangsa Israel. Ketetapan yang dimaksud adalah: 
1 Tugas memimpin ibadah hanya dilakukan oleh imam dan imam inipun dikhususkan dari suku Lewi. Raja atau siapaun tidak diperbolehkan  memimpin ibadah. Tetapi Saul menyimpang dari ketetapan itu. (Lih. Psl. 13:8-14).
2. TUHAN memerintahkan agar memusnahkan raja dan rakyat Amalek, serta semua harta dan ternak mereka, tetapi Saul tidak melakukan itu karena takut pada masyarakat atau bansa Israel. (Psl. 15: 18-19). 

Inilàh 2 alasan yang mendukakan hati TUHAN dan Samuel dan menyebabkan murka TUHAN dan amarah Samuel kepada Saul. 

Perbuatan menyimpang dari ketetapan atau aturan TuHAN dan memilih mendengarkan suara rakyat itu artinya pemimpin yang tidak berintegritas. Kenapa demikian? Karena bicara Ya di depan TUHAN dan hambanya tetapi pelaksanaannya tidak. Tidak ada rasa Takut dan Hormat kepada TUHAN. 
Saudara yang terkasih dalam Kristus, ketika melihat Eliab, Samuel berpikir nahwa Eliablah yang akan ditunjuk Allah untuk diurapi sebagai raja menggantikan Saul, tetapi ternyata tidak Allah tidak melihat perawakan yang tinggi, sekalipun Saul dipilih karena keperawakannya yang tinggi pula( lih. Psl. 10: 23). Untuk menjadi Raja Israel syaratnya bukan tinggi badan tetapi takut kepada TUHAN, Allah Israel dan memiliki kerendahan hati.  Ketika TUHAN memilih Saul bukan karena tinggi badannya semata tetapi karena hatinya ( band. Psl.9:21&15:17). Begitu juga dengan Daud. TUHAN melihat hatinya yang taat. Buktinya Daud dengan taat dan setia menggembalakan domba milik ayahnya. Rela jauh dari khalayak karena taat pada orang tuanya. TAAT itu menyenangkan hati TUHAN. 
Saudara yang terkasih dalam Kristus, dalam persidangan ini, kita tidak hanya mengevaluasi pelayanan dan menyusun program pelayanan 4 tahun ke depan tetapi juga kita akan memilih pemimpin klasis ini untuk waktu 4 tahun ke depan. Hal yang mesti kita ingat adalah: 
1. Tuhan melihat pergumulan geteja dan umatNya. Tuhan sudah siapkan siapa pemimpin itu. Persidangan ini hanya cara Tuhan untuk mensahkan pilihanNya yang tersembunyi itu kepada jemaat yang kasad mata ini. Jadi, siapaun yang tetpilih, tinggi badan atau pendek badannya, hitam atau putih kulit, itu pilihan Tuhan!!! ( Band.prosesi pemilihan Saul dan Daud sebagai raja Israel). 
2. Tuhan memilih mereka yang punya integritas diri yang baik. Takut dan menghormati Tuhan. Apa yang disepakati/ diputuskan bersama itu yang dilakukan. 
3. Siapaun yang terpilih nanti, itu anugerah Tuhan untuk pribadinya. Ternyata Tuhan juga konsisten " berintegritas". Lihat Roma 2:11 bunyinya demikian:" sebab Allah tidak memandang bulu atau rupa. Allah melihat hati. Kecakapan, kelebihan fisik itu "nomor sepatu" hati yang "nomor satu" . Amin





Teladan Majus dari Timur

  RENUNGAN KELUARGA MALAM SAMBUT NATAL